Wednesday, October 27, 2004

Menunggu Cinta....



Pada suatu hari ada seorang pelajar kelas3 SMU yang bernama Heri ia adalah anak yang tidak begitu pandai tetapi ia juga tidak begitu bodoh. Pada waktu berumur lima tahun ia pernah berjanji pada seorang anak perempuan bahwa mereka akan masuk ke universitas Indonesia. Tetapi selang waktu berjalan ia sudah melupakan nama orang itu tetapi ia masih teringat janji itu dan masih berusaha untuk memenuhi janjinya tersebut. Walaupun ia sudah berjanji begitu dalam soal pelajaran ia tidak begitu ahli tetapi kalau dalam soal cinta ia adalah orang yang tergolong ahli, apalagi jika ada temannya yang meminta nasehat tentang pasangannya masing-masing ia dapat membantu temannya tersebut. Walaupun ia dapat membantu teman-temannya itu ia masih termasuk gagal dalam masalah cintanya sendiri, karena ia memendam perasaan yang ia miliki pada teman sekelasnya yang bernama Helen sejak kelas 1 SMU. Mereka pertama kali bertemu pada waktu MOS yang diadakan sekolahnya sebagai acara untuk menyambut murid-murid yang baru masuk ke SMU tersebut.
Pada hari pertemuan mereka yang pertama, yaitu pada hari pertama MOS Heri datang terlambat pada saat upacara pembukaan jadi ia berbaris di barisan untuk orang-orang yang terlambat. Pada saat itu ia benar-benar merasa kesal tetapi ia melihat seseorang yang amat menarik dibarisan lainnya, orang itu adalah Helen. Walau hanya sekilas tetapi ia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Pada saat upacara itu Heri terus menerus melihat ke arah Helen karena ia tidak mengetahui kapan ia dapat melihat gadis itu lagi.
Pada saat pembagian kelas ia benar-benar terkejut saat ia mengetahui bahwa ia sekelas dengan orang yang ia lihat itu. Setelah beberapa lama ia akhirnya mengetahui namanya, setelah itu ia selalu berusaha untuk mendekatinya. Mereka menjadi teman baik tetapi Heri masih belum bisa mengatakan perasaannya sampai kelas mereka kelas 3 SMU.
Pada saat menjelang Study tour, wali kelas Heri memutuskan untuk membentuk pantia yang akan mengurus acara-acara pada study tour yang akan datang. Pemilihan panitia iu dipilih melalui system acak dengan mengunakan kertas kosong dan tertulis. Panitia itu hanya terdiri dari dua orang dan tanpa disangka-sangka ternyata Heri dan Helen yang terpilih sebagai anggota persiapan acara study tour tersebut. Sebenarnya Heri sangat senang karena ia tahu bahwa ia akan dapat bertemu dengan Helen lebih sering dari biasanya, tetapi pada saat ia berduaan dengan Helen untuk mendiskusikan acara-acara untuk study tour Heri malah salah tingkah dan ia bukan seperti laki-laki pada umumnya yang biasanya takut atau gagap dengan orang yang disukainya tetapi ia malah bersikap dingin seperti pada saat mereka berduaan Helen lupa membawa penghapus lalu ia meminjam penghapus heri, lalu karena Heri salah tingkah dan ia duduk berjauhan dengannya ia bukannya berdiri dan memberikan penghapusnya dari tangan-ketangan ia malah melemparkan penghapusnya. Karena sikapnya yang dingin inilah menyebabkan Helen berpikir bahwa Heri sangat membencinya padahal sebenarnya Heri sangat mencintainya. Pada saat pertemuan mereka hampir selesai karena Helen mengikuti ekstrakurikuler teater Helen memberikan sebuah buku sketsa kepada Heri, di sampul depan buku tersebut ada tulisan 2H. Karena bingung Heri bertanya apa arti dari 2H dan Helen bilang kepada Heri 2H diambil dari nama mereka berdua (Heri dan Helen) dan itu adalah nama tim mereka. Setelah itu Helen pergi dengan senyum yang sangat manis, lalu Heri pulang membawa buku yang bertuliskan 2H dengan hati yang sangat gembira.
Pada saat pertengahan tahun Heri mengikuti ujian di Universitas Indonesia untuk menepati janji yang sudah dibuatnya pada masa kecil kepada gadis yang pertama kali disukainya walaupun ia tidak mengingat siapa gadis itu dan ia juga tidak mengetahui apakah gadis itu masih mengingat janji mereka itu.Tapi ia juga masih sangat menyukai Helen, tetapi sayang ia tidak lulus dan tanpa diduga ia masuk ke dalam daftar tunggu (daftar bagi orang-orang yang lulus dengan nilai yang cukuptetapi masih harus menunggu panggilan) walaupun begitu ia masih berharap bahwa ia dapat masuk ke Universitas Indonesia dan menepati janjinya itu.
Pada saat pergi Study tour pada akhir tahun, murid-murid dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari dua orang (satu orang perempuan dan satu orang laki-laki) yang bertujuan untuk meneliti lingkungan disekitar tempat mereka menginap. Heri sangat berharap kalau dia dapat berpasangan dengan Helen tetapi sayang sekali karena jumlah murid laki-laki dan perempuannya tidak sama maka akan ada orang yang akan berpasangan dengan guru dan orang itu adalah Heri sedangkan Helen berpasangan dengan temannya yang bernama Toni. Toni merupakan anak yang sangat populer dengan anak perempuan tetapi entah kenapa ia belum mempunyai pacar sampai sekarang. Heri sangat cemburu kepada Toni karena ia merasa sakit hati ketika melihat mereka berdua berjalan di sekitar tempat study tour sedangkan ia berjalan bersama wali kelasnya. Heri sebenarnya tidak bisa dikatakan meneliti karena ia hanya mengangkat barang belanjaan gurunya saja. Pada keesokan paginya entah mengapa Toni meminta Heri datang ke belakang gedung tempat mereka menginap, karena Heri penasaran ada masalah apa Toni memanggilnya. Setelah sampai disana ternyata Toni ingin memintanya bertukar pasangan dengannya. Heri agak bingung sebenarnya ada alasan apa ia mengajak bertukar pasangan dari gadis yang cantik dengan guru yang sudah tua itu. Lalu setelah ditanya alasannya ternyata Toni sangat menyukai guru itu karena guru itu sangat dekat dengannya dan guru itu sering membantu masalah-masalah Toni. tentu saja tanpa berpikir panjang ia langsung menyetujuinya. Setelah itu mereka berdua segera menghadap guru untuk meminta ijin bertukar pasangan, lalu mereka bertukar pasangan dan Heri berpasangan lagi dengan Helen. Karena mereka kembali lagi sebagai tim maka mereka menyebutnya sebagai kebangkitan kembali dari tim 2H. Pada malam harinya mereka mengunjungi sebuah tempat yang konon katanya jika ada sepasang kekasih yang melewati tempat itu maka cinta mereka akan abadi, tetapi sayang sekali ketika ia akan melewati tempat itu telepon genggam milik Heri berbunyi dan ada kabar bahwa disekitar rumahnya tejadi kebakaran lalu mereka tidak jadi melewati tempat itu. Heri langsung berlari kembali ke tempat mereka menginap untuk meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu padahal seharusnya mereka baru akan pulang 3 hari lagi.
Sesampainya di rumah Heri merasa lega bercampur kecewa karena ia merasa lega bahwa rumahnya tidak terkena kebakaran dan tetapi ia tidak dapat bersama dengan Helen dalam Study tour, padahalitu kesempatan terakhirnya untuk mengungkapkan perasaannya itu pada masa SMU.
Karena rencananya gagal untuk mengungkapkan perasaannya pada saat Study tour, ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia harus mengungkapkan perasaannya pada saat kelulusan walau di dalam hatinya ia masih gundah dan belum siap mental untuk melakukannya.
Akhirnya tibalah saat-saat yang dinantikannya. Ia bermaksud mengungkapkan perasaannya pada saat ia di panggung kelulusan nanti. Tidak tahunya pada saat ia akan mengatakannya di panggung, tiba-tiba ibunya datang dan berteriak dari pintu aula tempat acara kelulusan diadakan dan berkata bahwa tadi ada telepon yang mengatakan bahwa ia sudah resmi masuk ke dalam Universitas Indonesia. Karena ia kaget, tanpa tersadar ia terjatuh dari panggung dan peristiwa itu menjadi sejarah kelulusan yang paling lucu dan menggemparkan.
Setelah kejadian yang memalukan itu ia pergi untuk mencari Helen tetapi tanpa diduga ternyata Helen sudah pulang terlebih dahulu karena ada urusan keluarga. Jadi surat tanda kelulusannya diambil oleh ibunya oleh karena itu Heri terpaksa pulang dengan hati yang sangat sedih.
Beberapa hari sebelum Natal. Pada saat rasa cintanya yang begitu dalam masih terasa jauh didalam hatinya tanpa dia sangka Helen menelponnya dan mengajaknya untuk pergi bersama pada malam Natal nanti. Setelah ditanya mengapa Helen tiba-tiba mengajak heri untuk pergi, ternyata alasan utamanya adalah temannya Helen yang bernama Monica ternyata menyukai Richard teman dekatnya Heri yang merupakan keturunan orang Inggris. Ia juga meminta Heri untuk mengajak Richard dalam acara itu, dan tentu saja Heri menyetujui rencana mereka itu.
Pada saat Natal telah tiba, mereka berjalan-jalan berempat menikmati hari Natal, dan dengan alasan yang tepat Heri dan Helen berhasil meninggalkan Richard dan Monica untuk pergi berduaan. Setelah itu mereka berdua pulang naik Taksi dan tanpa disangka-sangka Helen bertanya kepada Heri ” heri sebenarnya kamu ingin mengungkapkan perasaanmu pada siapa?”, entah kenapa? Tanpa Heri sadari ia berkata “ Padamu ”. Setelah Heri berkata begitu tiba-tiba Helen menangis dan berkata “ Kukira cintaku hanya cinta sepihak”. Setelah itu selama di dalam taksi mereka berbicara tentang perasaan masing-masing secara terbuka dan jujur. Dan dari pembicaraan mereka itu Heri mengetahui bahwa sebenarnya Helen adalah gadis di masa kecilnya itu. Dan merekapun menepati janji yang mereka buat...

Created By :

James Riyadi

0 Comments:

Post a Comment

<< Home